Sabtu, 06 Februari 2016

Aneka Menu Ujian

Anekq Ujian

Ada orang yang diuji dengan pasangannya.

Ada orang yang diuji dengan belum dapatnya jodoh.

Ada orang yang diuji dengan kesehatannya.

Ada yang diuji dengan belum punya momongan.

Ada orang yang diuji dengan karirnya.

Ada orang yang diuji dengan parasnya.

Ada orang yang diuji dengan kesuksesannya.

Ada orang yang diuji dengan kesulitan rejekinya.

Ada orang yang diuji dengan segala kemudahan.

Ada orang yang diuji dengan kesedihan akibat dari kecewa.

Jangan pikir hanya kita seorang yang diuji oleh-Nya.

Jangan tanya pada-Nya "Ya Allah mengapa harus aku ??? Mengapa semua terjadi padaku ??? "

Ketika Allah beri beban dipundak. Jangan tanya mengapa kita diberi yang berat. Tapi pintalah agar pundak mampu untuk memikulnya.

Yakinlah akan ada kemudahan setelah kesulitan.

Allah beri kita ujian ini karna Allah tahu kita mampu.

Tetap istiqomah meski iman kadang melemah

Jangan Pamer

Sembunyikan!
Hanya Allah dan kamu saja yg tahu

"Sudah sepatutnya bagi seorang muslim memiliki amalan rahasia yang tersembunyi, hanya Allah dan dirinya saja yang mengetahui. Karena, segala sesuatu yang ditampakkan di hadapan manusia akan sedikit sekali manfaatnya di akhirat kelak." (Imam Asy-Syafi'i)

Rahasiakan kebaikkanmu, sebagaimana kamu merahasiakan keburukkanmu.
Rahasiakanlah ibadahmu, sebagaimana kamu merahasiakan semua dosa-dosamu

Ketika Kita .....

Ketika Allah berikan kita kemudahan dan kemurahan dalam mencari rezeki. Bersyukurlah... Karna tidak semua orang ada diposisi kita.

Malu rasanya bila kita mengeluh, selalu merasa tidak cukup.

Apakah tidak lihat ditempat lain, banyak saudara kita untuk makan saja harus memelas kasih dari orang lain.

Untuk membeli beras saja harus bekerja dari pagi hingga ketemu pagi lagi. Dan hasilnya ? Hanya cukup untuk membeli 1 liter beras, dan dimakan untuk 1 keluarga.

Bagaimana dengan kita ??? #
Bersyukurlah... Ketika Allah berikan kemudahan dalam makan, tempat tinggal, kendaraan, pendidikan bahkan dalam mengenal Agama.

Kekurangan akan harta dunia tidaklah jadi masalah.

Yang jadi masalah kita pulang menghadap-Nya tidak punya iman.

Orang yang hidupnya selalu merasa tidak cukup dengan harta yang ada. Hingga rela melakukan apapun tanpa melihat apakah yang dikerjakan itu syubhat atau haram ?

Tidak memikirkan apakah ini diridhoi Allah atau justru mengundang murka-Nya ?

Maka sungguh Allah akan berikan ia rezeki. Namun... Rezeki yang tidak mengandung berkah dari-Nya. Naudzubillah

Jangan pernah memandang keatas untuk perkara dunia.

Karna hanya akan menenggelamkan diri kita dalam kubangan ambisi yang fana.

Pandanglah kebawah ketika ingin mengeluh.

Ujian kita tidaklah seberapa berat. Dibanding mereka yang diberi ujian berupa kekurangan harta bahkan ilmu Agama.

Orang yang dicintai Allah, ialah orang yang Qana'ah.

Yang mampu merasa cukup dalam segala keadaan.

Bila Allah beri rezeki kita lebih. Itu tanda Allah sedang titipkan amanah. Amanah untuk dapat membantu mereka yang ada dibawah kita.

Dan ketika Allah beri rezeki kita yang tidak banyak. Pertanda Allah ingin lihat usaha kita dalam mengolah iman.

Barakallahu fikkum.

Awal Pernikahan

Ketika awal pernikahan memulai segalanya dengan baik2 saja, setiap hari selalu romantis, suami selalu menebarkan kata mesra pada isteri, dan isteri selalu bermanja pada suami.

Isteri selalu menyediakan keperluan suami, dan suami selalu mengabarkan setiap saat. Saling bertukar pesan melalui chating. Kadang suami pulang, menyempatkan membeli makanan ringan diluar dan pulang isteri diberi kecupan mesra.

Betapa bahagia saat awal2 pernikahan. Semua yang diimpikan serasa berjalan sempurna.

Namun... Ditengah perjalanan. Semakin hari suami terlalu sibuk dengan kerjaan. Dan isteri sibuk dengan dirinya sendiri.

Hingga tak terasa rumahtangga menjadi tak berjalan sebagaimana mestinya.

Rumah tak dihiasi dengan keharmonisan seperti dulu.

Sudah jarang terdengar lantunan Qur'an didalamnya.

Tak nampak lagi isteri yang menyambut suami datang sepulangnya dari kerja.

Karna isterinya sedang sibuk dengan gadget.

Dan suaminya sudah tak sehangat dulu. Kini hari2nya sibuk mengurus lembaran2 berharganya.

Lalu kemanakah tujuan pernikahan yang dulu diangan-angankan ?

Apakah hanya sebatas angan ?

Tentulah semua itu tidak akan terjadi.

Bila suami dan isteri saling menautkan hatinya pada Allah.

Bila satu sama lain mencintai Allah lebih besar dari mencintai pasangannya.

Allah akan berikan keberkahan dalam sebuah rumahtangga, apabila didalam rumah itu selalu disebutkan nama-Nya.

Selalu diisi dengan kebaikan2 yang mengundang ridho-Nya.

Lalu siapa yang harus awal mengingatkan ? Apakah suami atau isteri ?

Yang memiliki rasa cinta pada Allah lebih besar pasti ia yang akan mengingatkan lebih dulu.

Bisakah kau beri waktumu sedikit saja untuk membaca curahanku ?

Bisakah kau beri waktumu sedikit saja untuk membaca curahanku ?

Aku ingin kita berbincang berdua dari hati ke hati. Dan kita saling Ungkapkan kekaguman satu sama lain, serta sampaikan pula kegelisahanmu padaku. " Kemudian berdoalah, "Ya Allah, satukan kami dalam cinta-Mu."

Wahai suamiku, sekali-kali biarkan aku menangis di pelukanmu.
Dan rasakan getaran cintaku, hapus air mataku dengan tanganmu dan dekap diriku dalam pelukanmu. Biarkan aku terus menangis dan jangan kau tanya.
"Mengapa aku menangis?”
Biarkan aku menangis sepuas-puasnya hingga aku merasa lega.

Ketahuilah, tak semua tangisan harus punya alasan. Kadang wanita menangis bukan karena ia sedih, melainkan itu bentuk rindu pada suaminya.

Wahai suamiku, sekali-kali bisakah kau bacakan Qur'an dihadapanku ?
Biarkan aku mendengarkan bacaanmu. Izinkan aku meluruskan kesalahan apa yang kau baca.
Rasakan getaran suaraku saat meluruskan bacaanmu.
Masukan kedalam hatimu.
Setelah itu bisikan ke dalam hatimu;
"Betapa bahagianya aku didampingi istriku. Sungguh aku akan berusaha keras untuk membahagiakanmu.”

Wahai suamiku, bila kau bekerja atau punya bisnis pasti kau akan berusaha melayani dan memuaskan pelangganmu. Ketahuilah, aku bukan hanya pelangganmu, melainkan pendampingmu, asistenmu, penasihatmu, terkadang mentormu.
Oleh karena itu, aku lebih berhak mendapat layanan terbaik darimu..

Wahai suamiku, ada hal-hal kecil yang kau anggap sederhana tetapi itu bermakna bagiku. Cukup kecup keningku ketika kau ingin tidur dan bangun dari tidur, disela kesibukanmu godalah aku dengan, kirim sms atau pesan singkat. Boleh jadi hanya berupa tiga kata
“I Love You”
atau
“I Miss You”.
Atau dengan perlakuan kecil yang menurutmu sepele, tapi bagiku berharga dan itu menjadi kebiasaanmu yang selalu kurindukan. Seperti memasangkan helm ketika kita hendak pergi atau kau bukakan pintu mobil untukku, kau bawakan barang belanjaan, kau bawakan aku sebungkus nasi goreng ditengah malam ketika kau baru pulang dari kerja lemburmu.
Akan tetapi, bila itu keluar dari lubuk hatimu maka itu akan
membahagiakanmu dan tentu saja akan bahagiaku juga

Betapa Tak Mudah Menjadi Seorang Istri

Betapa tak mudah menjadi seorang isteri.

Banyak amanah yang harus dipikul.

Salah satunya sering luput dari ingatan kita ialah menundukan pandangan suami.

Loh... Itu bukannya tugas suami ?

Memang betul... Tapi ternyata isteri juga punya andil besar dalam hal ini.

Bagaimana kita bisa menjadikan suami nyaman saat berada dirumah.

Bagaimana membuatnya senang dan merasa ingin terus bersama keluarga.

Bagaimana kita bisa memberikannya pelayanan terbaik.

Bagaimana kita bisa menjalankan segala peran dengan baik.

Bagaimana membuatnya rindu akan pulang kerumah.

Dan bagaimana membuatnya mampu menundukan pandangannya ketika berada diluar rumah.

Sungguh fitnah terbesar saat ini ialah WANITA. Bagaimana tidak ? Dimana mana aurat diumbar. Bahkan cenderung orang sudah tak peduli bila ada seorang wanita berduaan dengan seorang laki2, berjalan dan berpeluk mesra.

Sebagai seorang isteri kita tidak bisa menjaga suami setiap saat.

Ada Allah yang selalu bersamanya.

Tapi apakah lantas isteri menjadi tak peduli ? Tentu tidak.

Disinilah tugas seorang isteri yang mana mampu membuat suaminya terus merasa cinta setiap saat dengan orang yang sama.

Isteri yang perhatian pada dirinya dan keluarga, ikhlas dalam melayani dan menjaga kehormatan suami, sabar dalam segala kondisi, selalu menjadi penguat dan pengingat dikala suami sedang goyah.

Kecantikan fisik dimata suami bukan menjadi nomor satu. Tapi bagaimana kita mampu mencuri hatinya dengan menjadi isteri yang mampu menjaga pandangan suami.
Jadilah isteri yang selalu dirindukan suami

Calon

CARILAH CALON SUAMI YAMG TAMPAN AKHLAKNYA"

Jgn mencari calon suami yg tampan wajahnya.
Jgn mencari calon suami yg banyak hartanya.
Jgn pula mencari calon suami yg selalu diperebutkan para wanita.
Akan tetapi carilah seorang calon suami yg benar2 halus tutur katanya.

Yg begitu mulia budi pekerti dan tampan akhlaknya.
Yg bisa memuliakan kaum wanita.
Yg benar2 telah
siap menjadi pemimpinmu.
Yg dapat membimbingmu untuk semakin dekat kepada_Nya.
Yg dapat menuntunmu ke jalan yang diridhai_Nya.
Yg bisa mengingatkanmu ketika engkau telah lalai dlm melaksanakan dan menjalankan kewajiban_Nya.

Yg bisa menyadarkanmu ketika engkau telah berbuat khilaf.
Yg bisa meluruskan kesalahanmu dgn penuh kelembutan.
Yg bisa menegurmu ketika engkau telah berpaling pada tanggung jawab dan kewajibanmu sebagai seorang

isteri yg wajib taat pada suami dan Rabb_Nya.

Yg bisa memaafkanmu dgn penuh keikhlasan jika engkau telah menjadi seorang isteri yg kufur.
Ketika engkau salah bukannya dia marah.
Ketika engkau khilaf bukannya dia memvonis.
Ketika engkau kufur bukannya dia meninggalkanmu.

Tapi sebaliknya,
Dia pantang menyerah untuk selalu membimbingmu,
Menuntunmu,
Mengajarimu,
Untuk kembali ke jalan yang benar.