BERSUJUD HANYA KEPADANYA
Sesungguhnya Allah menerima pertobatan hambaNya selama nyawa belum sampai ketenggorokan.(HR.Ahmad)
Paling dekat seorang hamba kepada Rabbnya ialah ketika ia bersujud.(HR.Muslim)
Apabila Rasulullah SAW menemui suatu kesulitan, maka beliau segera mengerjakan sholat.(HR.Abu Dawud
Dari Ummu Farah ra, ia berkata Rasulullah SAW ditanya,”amal apakah yang paling utama?” Beliau menjawab,”Shalat pada awal waktunya”(HR.Abu Dawud)
Rasulullah SAW bersabda,” jika kamu melihat seseorang terbiasa pergi kemesjid, maka saksikanlah bahwa dia beriman.”(HR.Ahmad dan At- Tirmidzi)
Pahala manusia paling besar dalam hal sholat adalah manusia yang tempat tinggalnya jauh dari masjid, namun tetap mendatanginya.(HR.Muslim)
Dari Umar Bin Khatab ra,” Aku mendengar Rasulullah SAW, bersabda” Sesungguhnya Allah sangat kagum terhadap shalat berjamaah.”(HR.Akhmad)
Barang siapa yang meningglkan shalat jumat tanpa satu alasan, maka Allah akan mengunci hatinya.(HR.Bukhari)
Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih dilautan.(HR.Tirmidzi)
Laksanakanlah kewajibanmu dan mohonlah kepada Allah yang menjadi hakmu. .(HR.Muslim)
Berdoalah kamu sekalian kepada Allah dengan perasaan yakin akan dikabulkannya doamu (HR.Tirmidzi)
Sesungguhnya dikalangan hamba-hamba Allah ada orang yang apabila memohonkan sesuatu maka Allah akan menerimanya.(HR.Bukhari-Muslim)
Akan dikabulkan doa diantara kamu, selama ia tidak terburu-buru berkata,” aku sudah berdoa, tetapi doaku belum dikabulkan.”(HR.Musliim)
Ambillah kesempatan berdoa ketika hatimu dalam keadaan lemah lembut, karena itu adalah rahmat.(HR.AlDailami)
Doa yang tidak akan ditolak adalah doa pada saat adzan dan iqomah.(HR.Abu Dawud dan Tirmidzi)
Doa adalah senjata kaum muslimin,tiang/pilar agama dan cahaya langit dan bumi(H.Abu Ya’la)
Barang siapa yang mendoakan kebaikan kepada orang yang telah mendzoliminya maka dia telah memperoleh kemenangan.(HR.Tirmidzi dan Asy-syihab)
Barang siapa yang doanya ingin terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya, hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain.(HR.Ahmad)
Takutlah kepada doa-doa orang yang teraniaya, sebab tidak ada hijab diantaranya dengan Allah (untuk mengabulkan).(Shahih Muslim)
Rasulullah bersabda:”Seorang pemurah hati dekat kepada Allah, dekat kepada Manusia, dekat kepada Surga.”(Shahih Muslim)
Kunci surga adalah shalat, sedangkan kunci shalat adalah bersuci.(HR.Ahmad)
Berpuasa dan membaca alqur’an akan memberikan syafaat/pertolongan kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak.(HR.Ahmad)
Apabila seseorang ingin berdialog dengan Rabbnya, maka hendaklah ia membaca Alqur’an.(HR.Ad-dailami dan Al- Baihaqi)
Barang siapa membaca Alqur’an 1 huruf, maka baginya 1 pahala. Dan 1 pahala sama dengan 10 kali lipat.(HR.Tirmidzi)
Ummatku akan tampil pada hari kiamat dengan wajah bersinar, tangan dan kakinya berkilauan dari bekas wudhu.(HR.Ahmad, Bukhari, dan Muslim)
Tidak ada yang bertambah bagi seorang hamba kecuali ketinggian/ derajad. Karena itu tawadhulah, niscaya Allah akan meninggikan derajadmu.(Al-Hadist)
Ya...Allah bantulah aku untuk mengingat Engkau dan banyak bersyukur kepadaMu, dan beribadah kepadaMu dengan baik.(HR.Annasa’i)
Sepagi sepetang dijalan Allah adalah lebih baik dari dunia dan seisinya.(HR.Bukhari-Muslim)
Barang siapa yang beribadah kepadaKu, dengan sepenuh hati, aku perintahkan dunia untuk melayaninya.(Hadist Kudsi)
Barang siapa yang menegakkan sunnahku dizaman rusaknya ummatku baginya pahala 100 orang mati syahid.”Al-Hadist)
Nabi SAW, perna bersabda,”Iman meliputi lebih dari 60 cabang atau bagian. Dan Al haya’(rasa malu) adalah 1 cabang dari iman.” (HR.Bukhari)
Sesungguhnya pengobatan dengan mantera-mantera, kalung, gelang penangkal sihir, dan guna-guna adalah syirik.(HR. Ibnu Majah)
Sabtu, 16 Januari 2016
Kumpulan Hadis Nasehat
4 Golongan Laki-laki yang Ditarik Perempuan Kedalam Neraka
4 Golongan Laki-laki yang Ditarik Perempuan Kedalam Neraka
Di akhirat nanti ada 4 golongan lelaki yang akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yang tidak memberikan hak kepada wanita dan tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah:
1. Ayahnya
Apabila seseorang yang bergelar ayah tidak mempedulikan anak-anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar sholat,mengaji dan sebagainya Dia membiarkan anak anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia saja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.
(p/s; Duhai lelaki yg bergelar ayah, bagaimanakah hal keadaan anak perempuanmu sekarang?. Adakah kau
mengajarnya bersholat … ..menutup aurat?.. pengetahuan agama?.. Jika tidak cukup salah satunya, maka bersedialah untuk menjadi bahan bakar neraka jahannam.)
2. Suaminya
Apabila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yang bukan mahram. Apabila suami mendiam diri walaupun seorang yang alim dimana sholatnya tidak pernah bertangguh, maka dia akan turut ditarik oleh isterinya bersama-sama ke dalam neraka.
(p/s; Duhai lelaki yg bergelar suami, bagaimanakah hal keadaan isteri tercintamu sekarang?. Dimanakah dia?Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau menjaganya mengikut ketetapan syari'at, maka terimalah hakikat yang kau akan sehidup semati bersamanya di 'taman' neraka sana.)
3. Abang-abangnya
Apabila ayahnya sudah tiada, tanggung jawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya dan saudara lelakinya. Jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya saja dan adiknya dibiarkan melencong dari ajaran Islam, tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.
(p/s; Duhai lelaki yang mempunyai adik perempuan, jangan hanya menjaga amalmu, dan jangan ingat kau terlepas… kau juga akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak…jika membiarkan adikmu bergelumang dengan maksiat… dan tidak menutup aurat.)
4. Anak-anak lelakinya
Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yang haram di sisi Islam. bila ibu membuat kemungkaran mengumpat, memfitnah, mengata-ngatai dan sebagainya…maka anak itu akan disoal dan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak….dan nantikan tarikan ibunya ke neraka.
(p/s: Duhai anak2 lelaki…. sayangilah ibumu…. nasihatilah dia jika tersalah atau terlupa…. karena ibu juga insan biasa… sekali lepas dari melakukan dosa… selamatkanlah dia dari menjadi 'kayu api' neraka….jika tidak, kau juga akan ditarik menjadi penemannya.)
Sumber Facebook tausiyah islam
Kehebatan Doa dalam Menentukan Jodoh
Kehebatan Doa dalam Menentukan Jodoh
JODOH, rezeki, maut, merupakan perkara yang telah diatur oleh Allah SWT. Tidak ada yang tauh siapa jodoh kita nanti? Apakah orang disekitar kita? Apakah ia teman lama? Atau bahkan ia adalah orang jauh di sebrang pulau sana? Wallahu Alam. Semua itu akan terjawab jika kita sudah bertemu dengannya, dan yakin bahwa ia adalah jodoh kita dari Allah SWT. Namun bagaimana supaya kita bisa bertemu dengan jodoh yang akan memberikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat? Cara yang paling mujarab adalah dengan memohon dan berdoa pada Allah SWT.
Sebagai seorang manusia, makhluk yang lemah, kita hanya bisa berserah diri serta memohon doa dan harapan akan datangnya jodoh yang ideal. Tidak ada yang mustahil bagi Allah jika Dia telah menghendaki-Nya. Ketika memohon pada Allah SWT, jangan lupa pula untuk memohon jodoh yang shaleh dan shalehah. Kenapa memangnya? Supaya, jodoh yang sebelumnya tidak atau kurang shaleh dan shalehah, ia menjadi pasangan yang shaleh dan shalehah. Maka, siapa pun orangnya kelak, kita harus tetap yakin dan optimis bersabar dalam berdoa. Ingatlah bahwa jodoh itu merupakan cerminan dari diri kita sendiri. Jika kita termasuk orang yang baik, Insya Allah kita juga akan mendapat jodoh yang baik, begitu pun sebaliknya dengan orang yang jahat.
Namun sebenarnya, kapan sebaiknya waktu yang tepat untuk berdoa memohon jodoh pada Allah SWT? Jawabannya adalah dapat dipanjatkan setiap waktu. Semakin sering berdoa dengan sepenuh hati pada Allah, Insya Allah akan semakin didekatkan dan dikabulkan oleh Allah SWT. Perlu diketahui pula, waktu yang paling dan sangat mujarab untuk memohon doa adalah ketika sepertiga malam yang terakhir, di antara azan dan iqamat, ketika turun hujan, dan setelah shalat. Selain itu, jangan lupa untuk meminta didoakan oleh orang tua. Supaya jika doa kita tidak terkabul, maka doa orang tua kita bisa saja terkabul. Oleh karena itu, tekun lah dalam berdoa dan terus berikhtiar, berusaha, memohon petunjuk dari Allah SWT. Mudah-mudahan kita segera bertemu dengan jodoh kita masing-masing, aamiin.
Sumber: Agar Jodoh Idaman Berlabuh di Pelaminanan/Mas Udik Abdullah/Pro – U Media/ Yogyakarta/2013
Kehebatan Doa dalam Menentukan Jodoh
Kehebatan Doa dalam Menentukan Jodoh
JODOH, rezeki, maut, merupakan perkara yang telah diatur oleh Allah SWT. Tidak ada yang tauh siapa jodoh kita nanti? Apakah orang disekitar kita? Apakah ia teman lama? Atau bahkan ia adalah orang jauh di sebrang pulau sana? Wallahu Alam. Semua itu akan terjawab jika kita sudah bertemu dengannya, dan yakin bahwa ia adalah jodoh kita dari Allah SWT. Namun bagaimana supaya kita bisa bertemu dengan jodoh yang akan memberikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat? Cara yang paling mujarab adalah dengan memohon dan berdoa pada Allah SWT.
Sebagai seorang manusia, makhluk yang lemah, kita hanya bisa berserah diri serta memohon doa dan harapan akan datangnya jodoh yang ideal. Tidak ada yang mustahil bagi Allah jika Dia telah menghendaki-Nya. Ketika memohon pada Allah SWT, jangan lupa pula untuk memohon jodoh yang shaleh dan shalehah. Kenapa memangnya? Supaya, jodoh yang sebelumnya tidak atau kurang shaleh dan shalehah, ia menjadi pasangan yang shaleh dan shalehah. Maka, siapa pun orangnya kelak, kita harus tetap yakin dan optimis bersabar dalam berdoa. Ingatlah bahwa jodoh itu merupakan cerminan dari diri kita sendiri. Jika kita termasuk orang yang baik, Insya Allah kita juga akan mendapat jodoh yang baik, begitu pun sebaliknya dengan orang yang jahat.
Namun sebenarnya, kapan sebaiknya waktu yang tepat untuk berdoa memohon jodoh pada Allah SWT? Jawabannya adalah dapat dipanjatkan setiap waktu. Semakin sering berdoa dengan sepenuh hati pada Allah, Insya Allah akan semakin didekatkan dan dikabulkan oleh Allah SWT. Perlu diketahui pula, waktu yang paling dan sangat mujarab untuk memohon doa adalah ketika sepertiga malam yang terakhir, di antara azan dan iqamat, ketika turun hujan, dan setelah shalat. Selain itu, jangan lupa untuk meminta didoakan oleh orang tua. Supaya jika doa kita tidak terkabul, maka doa orang tua kita bisa saja terkabul. Oleh karena itu, tekun lah dalam berdoa dan terus berikhtiar, berusaha, memohon petunjuk dari Allah SWT. Mudah-mudahan kita segera bertemu dengan jodoh kita masing-masing, aamiin.
Sumber: Agar Jodoh Idaman Berlabuh di Pelaminanan/Mas Udik Abdullah/Pro – U Media/ Yogyakarta/2013
Ya Allah, Betapa Bahagianya Calon Suamiku Itu
Ya Allah, Betapa Bahagianya Calon Suamiku Itu
Pada zaman Rasulullah SAW hiduplah seorang pemuda bernama Zahid yang berumur 35 tahun namun belum juga menikah. Dia merupakan salah seorang Ahlus Suffah yang tinggal di Masjid Madinah. Ketika sedang memperkilat pedangnya, tiba-tiba Rasulullah SAW datang dan mengucapkan salam. Zahid kaget dan menjawabnya dengan agak gugup.
"Wahai saudaraku Zahid, selama ini engkau sendiri saja," Rasulullah SAW menyapa.
"Allah bersamaku ya Rasulullah," kata Zahid.
"Maksudku bukan itu. Kenapa selama ini engkau membujang saja ? Apakah engkau tidak ingin menikah ?" tanya Rasulullah SAW.
Zahid menjawab, "Ya Rasulullah, aku ini adalah seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan wajahku jelek, siapa yang mau denganku ya Rasulullah ?"
"Asal engkau mau, itu urusan yang mudah !" kata Rasulullah SAW.
Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan sekretarisnya untuk membuat surat yang isinya adalah melamar kepada seorang wanita yang bernama Zulfah binti Said, anak seorang bangsawan Madinah yang kaya raya dan terkenal sangat cantik jelita. Akhirnya, surat itu dibawa ke rumah Zahid dan oleh Zahid dibawa kerumah Said. Karena di rumah Said sedang ada tamu, maka Zahid setelah memberikan salam kemudian memberikan surat tersebut dan diterima di depan rumah Said.
"Wahai saudaraku Said, aku membawa surat dari Rasul yang mulia untuk diberikan kepadamu saudaraku."
Said menjawab, "Adalah suatu kehormatan buatku."
Lalu surat itu dibuka dan dibacanya. Ketika membaca surat tersebut, Said agak terperanjat karena tradisi perkawinan Arab yang selama ini biasanya seorang bangsawan harus kawin dengan keturunan bangsawan dan yang kaya harus kawin dengan orang kaya, itulah yang dinamakan SEKUFU.
Akhirnya Said bertanya kepada Zahid, "Wahai saudaraku, betulkah surat ini dari Rasulullah ?"
Zahid menjawab, "Apakah engkau pernah melihat aku berbohong ?"
Dalam suasana yang seperti itu Zulfah datang dan berkata, "Wahai Ayah, kenapa sedikit tegang dengan tamu ini ? Bukankah lebih baik disuruh masuk?"
"Wahai anakku, ini adalah seorang pemuda yang sedang melamar engkau supaya engkau menjadi istrinya," kata ayahnya.
Disaat itulah Zulfah melihat Zahid sambil menangis sejadi-jadinya dan berkata, "Wahai Ayah, banyak pemuda yang tampan dan kaya raya. Mereka semuanya menginginkan aku, aku tak mau ayah !" kata Zulfah merasa dirinya terhina.
Maka Said berkata kepada Zahid, "Wahai saudaraku, bukan aku menghalanginya. Tetapi engkau tahu sendiri bahwa anakku tidak mau dan sampaikan kepada Rasulullah bahwa lamaranmu ditolak."
Mendengar nama Rasul disebut ayahnya, Zulfah berhenti menangis dan bertanya kepada ayahnya, "Wahai ayah, mengapa membawa-bawa nama Rasul ?"
Akhirnya Said berkata, "Ini yang melamarmu adalah perintah Rasulullah."
Maka Zulfah istighfar beberapa kali dan menyesal atas kelancangan perbuatannya itu dan berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah, kenapa sejak tadi ayah tidak berkata bahwa yang melamar ini adalah Rasulullah, kalau begitu segera saja wahai Ayah, kawinkan aku dengan pemuda ini. Karena aku ingat firman Allah dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) diantara mereka ialah ucapan, 'Kami mendengar, dan kami taat”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung'". (Qs. An Nur : 51)"
Pada hari itu Zahid merasa jiwanya melayang ke angkasa dan baru kali ini ia merasakan bahagia yang tiada tara. Segera setelah itu, Zahid pamit pulang. Sampai di masjid ia langsung bersujud syukur. Rasul yang mulia tersenyum melihat gerak-gerik Zahid yang berbeda dari biasanya.
"Bagaimana Zahid ?" tanya Rasulullah.
"Alhamdulillah diterima ya Rasul," jawab Zahid.
"Sudah ada persiapan ?"
Zahid menundukkan kepala sambil berkata, "Ya Rasul, kami tidak memiliki apa-apa."
Akhirnya Rasulullah menyuruhnya pergi ke Abu Bakar, 'Ustman, dan 'Abdurrahman bin 'Auf. Setelah mendapatkan uang yang cukup banyak, Zahid pergi ke pasar untuk membeli persiapan perkawinan. Dalam kondisi itulah Rasulullah SAW menyerukan umat Islam untuk menghadapi kaum kafir yang akan menghancurkan Islam.
Ketika Zahid sampai di masjid, dia melihat kaum Muslimin sudah bersiap-siap dengan perlengkapan senjata, Zahid bertanya, "Ada apa ini ?"
Sahabat menjawab, "Wahai Zahid, hari ini orang kafir akan menghancurkan kita, apakah engkau tidak mengerti ?".
Zahid istighfar beberapa kali sambil berkata, "Wahh,, kalau begitu perlengkapan kawin ini akan aku jual dan akan kubelikan kuda yang terbagus."
Para sahabat menasehatinya, "Wahai Zahid, nanti malam kamu berbulan madu, tetapi engkau hendak berperang ?"
Zahid menjawab dengan tegas, "Itu tidak mungkin !"
Lalu Zahid membaca sebuah ayat yang berbunyi, “Jika bapak-bapak, anak-anak, suadara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih baik kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya (dari) berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (Qs. At Taubah : 24).
Akhirnya Zahid (Aswad) maju ke medan pertempuran dan mati syahid di jalan Allah.
Rasulullah berkata, "Hari ini Zahid sedang berbulan madu dengan bidadari yang lebih cantik daripada Zulfah."
Lalu Rasulullah membacakan Ayat, “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rizki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”(Qs 'Ali Imran : 169-170).
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (Qs. Al Baqarah : 154).
Pada saat itulah para sahabat meneteskan air mata dan Zulfah pun berkata, "Ya Allah, alangkah bahagianya calon suamiku itu, jika aku tidak bisa mendampinginya di dunia izinkanlah aku mendampinginya di akhirat."
Membeberkan rahasia adalah pengkhianatan
Membeberkan rahasia adalah pengkhianatan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
الرَّجُلُ إِذَا حَدَّثَ الرَّجُلَ بِحَدِيْثٍ ثُمَّ الْتَفَتَ عَنْهُ فَهِيَ أَمَانَةٌ
“Jika seseorang mengabarkan kepada orang lain suatu kabar, kemudian ia berpaling dari orang yang dikabari tersebut maka kabar itu adalah amanah (atas orang yang dikabari) (HR At-Tirmidzi (1959) dan Abu Dawud (4868). Hadits ini dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam as-Shahiihah (1090).)
Makna berpaling yaitu si penyampai kabar tatkala hendak menyampaikan kabarnya menengok ke kanan dan ke kiri karena kahwatir ada yang mendengar. Sikapnya memandang ke kanan dan ke kiri menunjukkan bahwa dia takut kalau ada orang lain yang ikut mendengar pembicaraannya, dan dia mengkhususkan kabar ini hanya kepada yang akan disampaikan kabar tersebut. Seakan-akan dengan sikapnya itu ia berkata kepada orang yang diajak bicara, "Rahasiakanlah kabar ini!" (Lihat Tuhfatul Ahwadzi (VI/81) dan ‘Aunul Ma’bud (XIII/178)
Hadits ini menjelaskan bahwa seseorang hendaknya menjaga rahasia saudaranya jika dia faham bahwasanya saudaranya tidak ingin ada orang lain yang mengetahuinya, bahkan meskipun ia tidak meminta untuk merahasiakannya. Lantas bagaimana lagi jika ia meminta untuk merahasiakannya ??!!. Hadits ini juga tegas menjelaskan bahwasanya menjaga rahasia adalah amanah dan membongkar rahasia adalah bentuk pengkhianatan.
Akan tetapi…, sungguh menjaga rahasia orang lain lebih sulit daripada menjaga harta orang lain.
Al-Munaawi rahimahullah berkata :
فَلَيْسَ كُلُّ مَنْ كَانَ عَلَى الأَمْوَالِ أَمِيْنًا كَانَ عَلَى الأَسْرَارِ أَمِيْنًا. وَالْعِفَّةُ عَنِ الْأَمْوَالِ أَيْسَرُ مِنَ الْعِفَّةِ عَنِ إِذَاعَةِ الْأَسْرَارِ
"Tidak setiap orang yang amanah menjaga harta juga amanah menjaga rahasia. Menjaga diri dari harta lebih mudah dari pada menjaga diri untuk tidak menyebarkan rahasia" (Faidhul Qodiir 1/493, syarh hadits no 985)
Sungguh benar perkataan Al-Munaawi ini, lebih mudah bagi kita tatkala diberi amanah untuk menjaga harta orang lain dari pada tatkala diberi amanah untuk tidak menceritakan rahasia orang lain.
Ar-Rooghib berkata :
وَإِذَاعَةُ السِّرِّ مِنْ قِلَّةِ الصَّبْرِ وَضِيْقِ الصُّدُوْرِ وَيُوْصَفُ بِهِ ضعفُ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالصِّبْيَانِ
"Menyebarkan rahasia muncul dari sedikitnya kesabaran dan sempitnya dada, dan ini merupakan sifat para lelaki yang lemah, para wanita, dan anak-anak" (lihat Faidhul Qodiir 1/493)
Sebaliknya seseroang berkata :
كِتْمَانُ الأَسْرَارِ يَدُلُّ عَلَى جَوَاهِرِ الرِّجَالِ، وَكَمَا أَنَّهُ لاَ خَيْرَ فِي آنِيَةٍ لاَ تُمْسِكُ مَا فِيْهَا فَلاَ خَيْرَ فِي إِنْسَانٍ لاَ يَكْتُمُ سِرًّا
"Menyembunyikan rahasia menunjukkan akan para lelaki yang mulia seperti permata, sebagaimana tidak ada kebaikan pada sebuah bejana yang tidak bisa menampung isinya maka tidak ada kebaikan pula pada seseorang yang tidak bisa menyembunyikan rahasia"
10 Renungan Bagi yang Ditimpa Ujian/Musibah
10 Renungan Bagi yang Ditimpa Ujian/Musibah
Ujian menyerang siapa saja tidak pandang bulu. Sebagaimana orang miskin diuji…orang kayapun demikian. Sebagaimana rakyat jelata hidup di atas ujian…para penguasa juga diuji. Bahkan bisa jadi ujian yang dirasakan oleh para penguasa dan orang-orang kaya lebih berat daripada ujian yang dirasakan oleh orang-orang miskin dan rakyat jelata.
Jangan disangka hanya si miskin yang menangis akibat ujian yang ia hadapi…, atau hanya si miskin yang merasakan ketakutan…bahkan seorang penguasa bisa jadi lebih banyak tangisannya dan lebih parah ketakutan yang menghantuinya daripada si miskin. Intinya setiap yang bernyawa pasti diuji sebelum maut menjemputnya…siapapun juga orangnya. Entah diuji dengan kesulitan atau diuji dengan kelapangan, kemudian ia akan dikembalikan kepada Allah untuk dimintai pertanggung jawaban bagaimana sikap dia dalam menghadapi ujian tersebut. Allah berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan" (QS Al-Anbiyaa' : 35)
Memang dunia ini adalah medan ujian…kehidupan ini ada medan perjuangan…Allah berfirman ;
تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (١) الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
"Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun" (QS Al-Mulk : 1-2)
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا
"Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya"(QS Huud : 7)
Jikalau orang kafir juga tidak selamat dari ujian kehidupan, maka apatah lagi seorang yang beriman kepada Allah?, pasti akan menghadapi ujian. Allah berfirman :
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?" (QS Al-'Ankabuut : 2)
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar" (QS Al-Baqoroh : 155)
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat" (QS Al-Baqoroh : 214)
Bahkan semakin tinggi iman seseorang maka semakin banyak ujian yang akan ia hadapi. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
أَشَدُّ النَّاسِ بَلاَءً الأَنْبِيَاءُ ، ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ ، يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ ، فَإِنْ كَانَ دِيْنُهُ صَلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِيْ دِيْنِهِ رِقَّةٌ اُبْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ، فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ
"Orang yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian yang paling sholeh dan seterusnya. Seseorang diuji berdasarkan agamanya, jika agamanya kuat maka semakin keras ujiannya, dan jika agamanya lemah maka ia diuji berdasarkan agamanya. Dan ujian senantiasa menimpa seorang hamba hingga meninggalkan sang hamba berjalan di atas bumi tanpa ada sebuah dosapun" (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 143)
Jika anda terkadang merasakan ujian yang terus menimpa anda maka itulah yang pernah dirasakan oleh seorang Imam besar sekelas Imam Syafii. Al-Imam Asy-Syafii rahimahullah berkata :
مِحَنُ الزَّمَانِ كَثِيْرةٌ لاَ تَنْقَضِي ... وَسُرُوْرُهَا يَأْتِيْكَ كَالْأَعْيَادِ
Cobaan zaman banyak tidak habis-habisnya….
Dan kegembiraan zaman mendatangimu (sesekali) seperti sesekalinya hari raya
Bahkan terkadang ujian datang bertubi-tubi dan bertumpuk-tumpuk. Imam Syafi'i rahimahullah juga berkata :
تَأْتِي الْمَكَارِهُ حِيْنَ تَأْتِي جُمْلَةً ... وَأَرَى السُّرُوْرَ يَجِيْءُ فِي الْفَلَتَاتِ
"Hal-hal yang dibenci tatkala datang bertumpuk-tumpuk…
Dan aku melihat kegembiraan datang sesekali"
Berikut ini 10 perkara yang hendaknya direnungkan oleh anda jika anda ditimpa musibah atau ujian :
Pertama : Yakinlah bahwa selain andapun juga diuji. Ada yang diuji dengan kemiskinan…, ada yang diuji dengan harta, jabatan, dan kekuasaan…ada yang diuji dengan istri yang berakhlak buruk…, ada wanita yang diuji dengan suami bejat…, ada wanita yang diuji dengan mertua jahat…, ada yang diuji dengan ibunya…, dan terlalu banyak model ujian yang menimpa manusia. Maka anda sebagaimana manusia-manusia yang lain yang juga ditimpa musibah/ujian yang beraneka ragam
Kedua : Sabarlah dengan ujian yang sedang anda hadapi…, Alhamdulillah anda masih bisa memikulnya. Bisa jadi jika anda diuji dengan ujian yang lain maka anda tidak akan mampu menghadapinya. Yakinlah bahwa tidaklah Allah menguji kecuali dengan ujian yang mampu dihadapi oleh seorang hamba
Ketiga : Terkadang syaitan membisikkan kepada anda bahwa ujian yang anda hadapi sangatlah berat dan tidak mungkin untuk anda pikul…maka ingatlah bahwa saat ini masih terlalu banyak orang yang diuji dengan ujian yang jauh lebih berat dengan ujian yang sedang anda hadapi
Keempat : Bukankah ujian jika dihadapi dengan kesabaran maka akan menghapus dosa-dosa dan meninggikan derajat??
Kelima : Bahkan bisa jadi Allah menghendaki anda untuk meraih sebuah tempat yang tinggi di surga yang tidak mungkin anda peroleh dengan hanya sekedar amalan-amalan sholeh anda. Amalan sholeh anda tidak cukup untuk menaikan anda ke tempat tinggi tersebut. Anda tidak akan mampu untuk sampai ke tempat tinggi tersebut kecuali dengan menjalani ujian-ujian yang tidak henti-hentinya untuk mengangkat derajat anda
Keenam : Ingatlah… dengan ujian terkadang kita baru sadar bahwasanya kita ini sangatlah lemah dan selalu butuh kepada Allah Yang Maha Kuasa. Terkadang kita baru mengenal yang namanya khusyu' dalam sholat…kita baru bisa merasakan kerendahan yang disertai deraian air mata…kita baru bisa merasakan nikmatnya ibadah…tatkala ujian datang…tatkala musibah menerpa.
Ketujuh : Ingatlah…dengan ujian atau musibah yang menimpa kita terkadang menghilangkan sifat ujub pada diri kita. Karena tatkala kita rajin beribadah dan selalu mendapatkan kenikmatan terkadang timbul ujub dalam diri kita dengan merasa bahwa diri kita hebat selalu beruntung. Jangan sampai kita salah persepsi dengan menganggap tanda kecintaan Allah kepada seorang hamba adalah tidak ditimpanya sang hamba dengan musibah. Bahkan perkaranya justru sebaliknya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
إِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ
“Jika Allah mencintai sebuah kaum maka Allah akan menguji mereka” (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam As-Shahihah no 146)
Kedelapan : Berhusnudzonlah kepada Allah, yakinlah bahwa dibalik ujian dan musibah yang menimpamu ada kebaikan dan hikmah. Justru jika ujian tersebut tidak datang dan jika musibah tersebut tidak menimpamu maka akan lebih buruk kondisimu. Allah berfirman :
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ
“Dan boleh jadi kalian membeci sesuatu padahal ia amat baik bagi kalian” (QS Al-Baqoroh : 216)
Kesembilan : Bahkan bisa jadi musibah atau ujian yang kita benci tersebut bahkan mendatangkan banyak kebaikan. Allah berfirman:
فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلُ اللهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا
“Maka mungkin kalian membenci sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” (QS An-Nisaa : 19)
Kesepuluh : Ingatlah bahwasanya tidak ada istrirahat total…kegembiraaan total…kecuali di akhirat kerak. Selama anda masih hidup di dunia maka siap-siaplah dengan ujian yang menghadang. Bersabarlah…tegarlah…demi meraih ketentaraman dan kebahagiaan abadi kelak di surga. Ada orang awam yang berkata, “Kalau mau hidup di dunia harus siap diuji, kalau tidak mau diuji ya…jangan hidup di dunia !!!”
Kota Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, 30-03-1433 H / 22 Februari 2011 M
Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja