Kamis, 21 April 2016

Kisah kesabaran suami

Kisah suami yang sabar dalam menghadapi sifat buruk isterinya

Alkisah, ada Ulama yang mempunyai saudara laki-laki yang sholih, ulama tersebut bersilaturrohmi pada saudaranya sekali dalam setahun.

Suatu ketika ulama ini mengunjungi rumah saudaranya untuk silaturrohmi, ia mengucapkan salam dan mengetuk pintu, dari dalam rumah isteri saudaranya berkata : siapa ??

Ulama menjawab: Aku saudara laki-laki dari suamimu, hendak bersilaturrohmi padanya. perempuan tadi menjawab : suamiku sedang pergi mencari kayu bakar dan belum kembali , si isteri ini menjawab dengan sambil menjelek-jelekan suaminya, mencacinya dan Ulama tadi hanya mendengarkan dari luar.

setiap kali Ulama ini akan silaturrrohmi pada saudaranya, ia mendapati keadaan yang sama, hingga suatu ketika ulama ini menyaksikan, yang memikul kayu bakar itu bukan saudaranya tapi seekor harimau,

sedangkan saudaranya hanya berjalan di depannya, ketika sampai dirumahnya, ia menurunkan ikatan kayu bakar tadi dari punggung  harimau dan ia berkata pada harimau tadi :

“Trimakasih, pergilah ! semoga allah memberkahimu”.

Kemudian laki-laki ini mengucapkan salam dan menyambut ulama ini dan mempersilahkan ulama ini untuk masuk ke rumahnya, kemudian ia menyiapkan makanan untuk ulama ini.

Ketika pulang ulama ini sangat kagum atas kesabaran saudaranya menghadapi sifat isterinya yang buruk, dan ia hanya diam ketika isterinya mencelanya.

Pada tahun kedua ulama ini datang kembali untuk silaturrohmi,  setelah mengucapkan salam dan mengetuk pintu, terdengarlah suara perempuan dari dalam “siapa gerangan ? ,  Ulama menjawab :”Aku saudara laki-laki dari suamimu, datang hendak silaturrohmi”

dari dalam rumah perempuan tadi mengucapkan selamat datang pada ulama ini, dan memuji ulama ini dan memuji suaminya.

Perempuan ini meminta dan mempersilahkan ulama untuk menunggu suaminya diluar.

Selang beberapa saat datanglah saudaranya dengan memikul kayu bakar di pundaknya (tidak lagi dipikul oleh harimau). Kemudian ia mempersilahkan ulama untuk masuk dan ia menyiapkan makanan untuknya.

Dan ketika ulama ini akan pulang, beliau bertanya kepada saudaranya perihal isterinya yang dulu dan yang sekarang, dan kenapa  bisa dulu harimau yang membawakan kayu bakarnya.

Maka ia menjawab:
Saudaraku , Isteriku yang engkau saksikan pada tahun yang lalu telah wafat, dan aku selalu sabar menghadapi sifat dan akhlak buruknya, dengan itu Allah menaklukan harimau padaku karena kesabaranku atas sikap isteriku.

Kemudian aku menikah lagi dengan perempuan yang sekarang yang sholihah, aku merasa tentram dengan nya, maka harimau itupun menghilang dan tak lagi membantuku membawakan kayu bakar, maka kini aku sendiri yang mencari dan memikul kayu bakar karena aku merasa tentram dengan isteriku yang sekarang.

Ngaji Kitab Kuning
KITAB : Syarh ‘Uqudul Lujjain (Syaikh Nawawi Al Bantani)

JENAZAH BERUBAH JADI BABI HUTAN

JENAZAH BERUBAH MENJADI BABI HUTAN.

Seorang anak mendatangi Rasulullah sambil menangis. Peristiwa itu sangat mengharukan Rasulullah S.A.W yang sedang duduk bersama-sama sahabat yang lain.

“Mengapa engkau menangis wahai anakku?” tanya Rasulullah. “Ayahku telah meninggal tetapi tiada seorang pun yang datang melawat. Aku tidak mempunyai kain kafan, siapa yang akan memakamkan ayahku dan siapa pula yang akan memandikannya?” Tanya anak itu.

Segeralah Rasulullah memerintahkan Abu Bakar dan Umar untuk menjenguk jenazah itu. Betapa terperanjatnya Abu Bakar dan Umar, mayat itu berubah menjadi seekor babi hutan. Kedua sahabat itu lalu segera kembali melapor kepada Rasulullah S.A.W.

Maka datanglah sendiri Rasulullah S.A.W ke rumah anak itu. Didoakan kepada Allah sehingga babi hutan itu kembali berubah menjadi jenazah manusia. Kemudian Nabi menyembahyangkannya dan meminta sahabat untuk memakamkannya. Betapa herannya para sahabat, ketika jenazah itu akan dimakamkan berubah kembali menjadi babi hutan.

Melihat kejadian itu, Rasulullah menanyakan anak itu apa yang dikerjakan oleh ayahnya selama hidupnya.

“Ayahku tidak pernah mengerjakan solat selama hidupnya,” jawab anak itu. Kemudian Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya, “Para sahabat, lihatlah sendiri. Begitulah akibatnya bila orang meninggalkan solat selama hidupnya. Ia akan menjadi babi hutan di hari kiamat.”