Kamis, 04 Februari 2016

Kisah Sedekah Ali bin Abi Thalib dan Buah Delima Untuk Fatimah

Kisah Sedekah Ali bin Abi Thalib dan Buah Delima Untuk Fatimah

Ketika Fatimah binti Rasulullah SAW sedang sakit, ia ditanya oleh suaminya yang tak lain adalah Ali bin Abi Thalib.

“Wahai istriku, engkau ingin buah apa?” tanya Ali dengan penuh kasih sayang.

“Suamiku, aku ingin buah delima,” jawab Fatimah.

Maka Ali berfikir sejenak, karena ia tak ada uang sepeserpun. Dia pun berdiri serta pergi ke pasar mencari pinjaman uang satu dirham yang lalu dibelikan sebuah delima untuk istrinya Fatimah. Di tengah perjalanan menuju rumahnya, ia melihat seseorang yang tergeletak sakit di pinggir jalan. Maka Ali pun berhenti dan menghampirinya.

“Hai orang tua, apa yang diinginkan hatimu?” tanya Ali.

“Wahai Ali, sudah lima hari aku tergeletak sakit di tempat ini. Banyak orang yang berlalu lalang, namun tak ada satu pun yang mau peduli kepadaku, padahal hatiku ingin sekali makan buah delima,” jawab orang sakit itu.

Mendengar jawabannya, Ali pun terdiam sebentar sambil berkata dalam hati. “Buah delima yang hanya sebiji ini sengaja aku beli untuk istriku. Kalau aku berikan kepada orang ini, pasti Fatimah akan sedih sekali. Namun jika tidak aku berikan, berarti aku tidak menepati firman Allah,” katanya dalam hati. Ali lantas teringat akan ayat Allah SWT, “Terhadap si pengemis, engkau janganlah menghardiknya.”(QS. Ad Dhuha:10).

Maka Ali lalu memberikan Buah Delima itu kepadanya. Ali pun lalu pulang dengan malu karena tak membawa buah, dan sesampai di rumah ia menceritakan peristiwa itu kepada Isterinya, dan Siti Fatimah berkata kepadanya,

“Mengapa engkau bersedih hati wahai suamiku? Demi keperkasaan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, sesungguhnya tatkala engkau memberikan delima itu kepada orang tua tersebut, maka hilanglah keinginanku kepada buah delima.”

Maka Ali gembira dengan kata-katanya istrinya itu.Tiba-tiba datanglah seseorang mengetuk pintu.

Tanya Ali: “Siapa ya ?”Jawab orang itu:

“Saya Salman Al-Farisi, tolong, bukakan pintu!”

Ali berdiri dan membukakan pintu, dan dia melihat Salman Al-Farisi di tangannya memegang talam yang tertutup di bahagian atasnya, serta meletakkannya di hadapan Ali.

Kata Ali: “Dari manakah ini, ya Salman?”

Jawab Salman: “Dari Allah kepada Rasul dan dari Rasul kepada engkau.”

Maka Ali membuka tutup talam itu, ternyata di dalamnya terdapat sembilan buah delima.

Maka Ali berkata lagi: “Ya Salman, kalau ini untuk saya tentunya harus sepuluh, berdasarkan firman Allah Ta’ala: “Barangsiapa membuat satu amal kebaikan, maka pasti baginya sepuluh kali ganda amalnya (balasannya)”. ( Al-An’am : 160 )

Salman al-Farisi tertawa sambil mengeluarkan sebiji delima dari dalam saku bajunya dan meletakkannya di talam seraya berkata: “Wahai Ali, demi Allah, aku hanya sekadar menguji sejauh mana KEYAKINANMU terhadap firman Allah yang engkau bacakan sebentar tadi.”

Subhanallah

Bab Nikah

Nikah itu mudah, yang bikin susah itu banyak persyaratannya!

Rasulullah saw bersabda :
"Sebaik-baik p e r n i k a h a n yaitu yang dipermudah dan disegerakan"

Dipermudah untuk disegerakan bukan dipersulit untuk ditunda tunda

Gempar! Pendeta Katolik: “Islam Agama Yang Benar, Masa Depan Rusia Milik Muslim”

Gempar! Pendeta Katolik: “Islam Agama Yang Benar, Masa Depan Rusia Milik Muslim”

Dmitri Smirnov yang merupakan seorang Imam Besar Katolik Ortodoks  sebuah khutbah gereja yang s menyampaikan angat menggemparkan di depan ratusan jemaatnya. Dalam khutbahnya tersebut, dia mengatakan masa depan Rusia akan menjadi milik pemeluk Islam.

Berikut khutbah yang disampaikan oleh Dmitri Smirnov:

Kalian lihat, ketika umat Islam merayakan hari besar keagamaannya, tidak satu pun orang yang berani melewati mereka, karena di seluruh dunia di masjid-masjid dan jalan-jalan kota di padati jutaan ribu umat Islam yang sedang bersujud kepada Tuhannya.

Saksikanlah, barisan jutaan umat manusia yang beribadah dengan sangat teratur dan mengikuti shaf mereka masing-masing, dan hal itu tidak perlu diajarkan. Mereka berbaris dengan tertib tanpa harus di perintah.

Lalu dimana kalian bisa melihat pemeluk Kristen seluruh dunia, bisa beribadah bersama? Dan hal itu tidak ada dalam Kristen, kalian tidak akan pernah melihatnya.

Lihatlah mereka, orang Muslim kerap membantu dengan sukarela tanpa berharap imbalan, tapi pemeluk Kristen malah sebaliknya.

Kalian tanyakan pada wanita tua itu (sambil menunjuk wanita yang lumpuh yang berada di gerejanya). Menurut wanita tua itu, seorang pengemudi Muslim sering menyediakan jasa transportasinya untuk mengantarnya ke gereja di Moskow.

Dan setiap wanita tua itu ingin memberinya upah, tapi pengemudi Muslim selalu menolaknya dengan alasan bahwa Islam melarang mengambil upah pada wanita lansia, jompo, dhuafa dan anak-anak yatim di berbagai panti dan yayasan.

Dengarkanlah persaksiannya, padahal wanita tua itu bukan ibu atau kerabatnya, tapi pengemudi Muslim mengatakan dalam Islam wajib menghormati orang yang lebih tua, apalagi orang tua yang lemah dan tak berdaya tersebut.

Keikhlasan pribadi pengemudi Muslim tersebut tidak ada ditemukan dalam pemeluk Kristen yang mengajarkan kasih, tapi pengemudi Kristen bisa tanpa belas kasih meminta upah atas jasa transportasinya pada wanita tua itu. Dia mengatakan layak mendapat upah karena itu adalah profesinya sebagai jasa transportasinya.

Seorang Muslim justru lebih dekat dengan Sang Mesiah, tapi orang Kristen hanya ingin uang. Apakah kalian tidak merasakan?

Bagaimana dalam prosesi penebusan dosa, siapa saja harus membayar kepada pendetamu, entah itu miskin atau manula, wajib memaharkannya sebagai ritual pengampunan dosa.

Saksikan juga, seorang Muslim tidak tertarik untuk mngambil upah pada orang-orang lansia.

Mereka begitu ikhlas dengan sukarela membawakan barang-barang serta belanjaan wanita tua itu. Sampai sang wanita tua itu hendak berdoa ke gereja, sang pengemudi Muslim setia antar jemput wanita tua itu.

Inilah kenapa saya mengatakan masa depan Rusia akan menjadi milik mayoritas pemeluk Islam dan negeri ini akan mnjadi milik Islam. Kalian lihat pribadi yang berbudi luhur dan santun, mampu membuat dunia tercengang, ternyata akhlak Muslim lebih mulia daripada jemaat Kristen.

Kalian mendengar bahwa Islam dituduhkan sebagai agama teroris, tapi itu hanya isu belaka yang pada kenyataannya umat Islam lebih mengedepankan tata krama serta kesopanan.

Walau mereka di fitnah sebagai teroris, tapi populasi jumlah mualaf di Eropa dan Rusia makin ramai berdatangan ke tempat ibadah orang Muslim untuk memeluk Islam, karena para mualaf tahu betul bahwa Islam tidak sekejam yang dunia tuduhkan.

Sekarang dan selamanya, masa depan Rusia akan menjadi milik umat Islam. Di masa depan adalah kembalinya kejayaan Islam. Lihat populasi Muslim di Rusia, telah berjumlah 23 juta dan pemeluk Kristen mngalami penurunan menjadi 18 juta, lalu sisa yang lainnya masih tetap komunis.

Ini sebuah fakta bahwa Islam sekarang menjadi agama terbesar di Rusia. Di utara bekas pecahan negara Uni Soviet mayoritas Muslim yaitu Republik Chechnya, Tarjikistan, Kajakhstan, Uzbeckistan dan Dagestan. Lalu umat Islam telah menjamah di kota-kota besar Rusia termasuk Moskow.

Imam Besar mengakhiri khutbahnya dan turun ke mimbarnya dengan mata yang berair, di mana para jemaatnya masih trpaku dan haru, tidak menyangka seorang Imam Besar Katolik bisa mengagungkan orang Muslim.

Sebagian jemaat pun ada yang menangis melihat bagaimana cara ajaran Islam yang ternyata mengajarkan etika berbudi luhur dan tidak layak sama sekali di cap sebagai “teroris”.

Subhanallah… Meski hal itu disampaikan oleh seseorang yang bukan muslim, namun hal ini membuktikan bahwa di dalam Islam diajarkan tentang akhlak mulia, saling mengasihi, dan toleransi. Hal ini juga membuktikan bahwa yang dikatakan orang-orang yang menganggap muslim adalah “teroris” itu sama sekali tidak benar. Semoga umat Islam akan lebih berkembang di seluruh Negara di belahan dunia ini.