Pola Hidup Sehat Ala Rasulullah SAW
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bapak Muhamad Taufan, bagaimana kabarnya hari ini? Kami berdo’a semoga Bapak Muhamad Taufan dan keluarga senantiasa diberikan kesehatan dan kelancaran dalam beraktifitas. Aamiin.
Bapak Muhamad Taufan dan keluarga, padatnya aktifitas dan kegiatan kadang membuat kita terlena dan lupa untuk menjaga pola hidup kita. Padahal, apabila kita telusuri lebih dalam lagi, pola hidup menjadi salah satu kunci penting dalam kesehatan seorang muslim.
“Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (al-Ahzab [33]: 21).
Mengacu pada surat di atas, untuk kesempatan kali ini kami bermaksud memberikan informasi mengenai pola Hidup Sehat Rasulullah SAW yang menekankan pada aspek pencegahan daripada pengobatan. Semoga bermanfaat.
Selektif terhadap Makanan (halal dan thayyib)
Halal berkaitan dengan urusan akhirat, yaitu halal cara mendapatkannya dan halal barangnya. Sedangkan thayyib berkaitan dengan urusan duniawi, seperti baik tidaknya atau bergizi tidaknya makanan yang dikonsumsi.
Makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang
Aturannya, kapasitas perut dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu sepertiga untuk makanan (zat padat), sepertiga untuk minuman (zat cair), dan sepertiga lagi untuk udara (gas). Disabdakan. ”Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
Makan dengan tenang, tumaninah, tidak tergesa-gesa, dengan tempo sedang
Apa hikmahnya? Cara makan seperti ini akan menghindarkan tersedak, tergigit, kerja organ pencernaan pun jadi lebih ringan. Makanan pun bisa dikunyah dengan lebih baik, sehingga kerja organ pencernaan bisa berjalan sempurna. Makanan yang tidak dikunyah dengan baik akan sulit dicerna. Dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan kanker di usus besar.
Cepat tidur dan cepat bangun
Beliau tidur di awal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua. Biasanya, Rasulullah SAW bangun dan bersiwak, lalu berwudhu dan shalat sampai waktu yang diizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan, namun tidak pula menahan diri untuk tidur sekadar yang dibutuhkan. Penelitian Daniel F Kripke, ahli psikiatri dari Universitas California menarik untuk diungkapkan. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan AS selama 6 tahun dengan responden berusia 30-120 tahun mengatakan bahwa orang yang biasa tidur 8 jam sehari memiliki resiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka yang biasa tidur 6-7 jam sehari. Nah, Rasulullah SAW biasa tidur selepas Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi beliau tidur tidak lebih dari 8 jam.
Cara tidurnya pun sarat makna. Ibnul Qayyim Al Jauziyyah dalam buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur dengan memiringkan tubuh ke arah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat. Terkadang beliau memiringkan badannya ke sebelah kiri sebentar, untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien. Pada saat itu makanan bisa berada dalam posisi yang pas dengan lambung sehingga dapat mengendap secara proporsional. Lalu beralih ke sebelah kiri sebentar agar agar proses pencernaan makanan lebih cepat karena lambung mengarah ke lever, baru kemudian berbalik lagi ke sebelah kanan hingga akhir tidur agar makanan lebih cepat tersuplai dari lambung. Hikmah lainnya, tidur dengan miring ke kanan menyebabkan beliau lebih mudah bangun untuk shalat malam.
Istiqomah melakukan saum sunnat, di luar saum Ramadhan
Karena itu, kita mengenal beberpa saum sunnat yang beliau anjurkan, seperti Senin Kamis, ayyamul bith, saum Daud, saum enam hari di bulan Syawal, dsb. Saum adalah perisai terhadap berbagai macam penyakit jasmani maupun ruhani. Pengaruhnya dalam menjaga kesehatan, melebur berbagai berbagai ampas makanan, manahan diri dari makanan berbahaya sangat luar biasa. Saum menjadi obat penenang bagi stamina dan organ tubuh sehingga energinya tetap terjaga. Saum sangat ampuh untuk detoksifikasi (pembersihan racun) yang sifatnya total dan menyeluruh.
Berolah raga dengan teratur
Rasulullah sangat senang berolah raga sambil bermain. Olah raga yang Beliau lakukan seringkali sambil bermain dengan anak atau dengan istri Belliau. Selain menjaga daya tahan tubuh, hal ini juga baik untuk menjaga keharmonisan dengan keluarga.
Mudah-mudahan bermanfaat.Mohon maaf apabila ada kesalahan dan hal yang kurang berkenan.
Jazakallah khairan katsira
Wassalamualaikum Wr Wb
Wassalamualaikum Wr Wb
Sumber: Email dari Rumah Zakat Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar