Allah berfirman (yang artinya), “Katakanlah kepada orang-orang yang beriman, hendaknya mereka menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluan mereka. Sesungguhnya itu lebih suci bagi mereka” (QS. An Nuur : 30).
Ibnul Qayyim mengatakan, “Pandangan adalah penunjuk jalan serta utusan syahwat. Menjaga pandangan adalah modal pokok untuk menjaga kemaluan. Siapa yang tidak menjaga pandangannya, dia telah menempatkan dirinya ke tempat kehancuran” (Al Jawaabul Kaafi, hal. 216). Oleh karena itu, menjaga kemaluan tergantung kepada menjaga pandangan. Orang yang mampu menjaga pandangannya, akan mampu menjaga kemaluannya dengan izin Allah.
Maka jagalah pandangan dari lawan jenis. Orang yang mampu menjaga pandangannya, Allah akan menerangi hatinya dengan cahaya. Ibnul Qayyim mengatakan, “Menundukkan pandangan akan memberikan cahaya dan kemuliaan kepada hati yang akan nampak pengaruhnya pada mata, wajah, dan anggota tubuh lainnya sebagaimana melepaskan pandangan akan memberikan kegelapan kepada hati yang akan nampak pengaruhnya pada wajah dan anggota tubuh lainnya” (Raudhatul Muhibbin, hal. 73).
Ibnul Qayyim mengatakan, “Pandangan adalah penunjuk jalan serta utusan syahwat. Menjaga pandangan adalah modal pokok untuk menjaga kemaluan. Siapa yang tidak menjaga pandangannya, dia telah menempatkan dirinya ke tempat kehancuran” (Al Jawaabul Kaafi, hal. 216). Oleh karena itu, menjaga kemaluan tergantung kepada menjaga pandangan. Orang yang mampu menjaga pandangannya, akan mampu menjaga kemaluannya dengan izin Allah.
Maka jagalah pandangan dari lawan jenis. Orang yang mampu menjaga pandangannya, Allah akan menerangi hatinya dengan cahaya. Ibnul Qayyim mengatakan, “Menundukkan pandangan akan memberikan cahaya dan kemuliaan kepada hati yang akan nampak pengaruhnya pada mata, wajah, dan anggota tubuh lainnya sebagaimana melepaskan pandangan akan memberikan kegelapan kepada hati yang akan nampak pengaruhnya pada wajah dan anggota tubuh lainnya” (Raudhatul Muhibbin, hal. 73).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar