Jumat, 05 Juni 2015

Kisah Pemuda Yang Terhina DiBumi Tapi Terkenal Di LangitAssalamualaikum

Diangkat dari sebuah kisah nyataterjadi di zaman Rasulullah SAW.Suatu hari hiduplah seorang pemudayang tinggal dengan seorang ibunyayang menderita penyakit lumpuhtotal. Setiap harinya pemuda iniharus mengurusi ibunya, memberimakan, memandikan, membersihkankotoran ibunya, dan semuakebutuhan sang ibu.Dikarenakan
ibunya sudah lumpuh total hingga
tak bisa bergerak, dan pemuda inilah
yang terus mengurusi ibu
kandungnya itu.
Untuk mencukupi kebutuhan mereka
sehari harinya, pemuda itu pun harus
bekerja sebagai buruh dan pembatu
atau budak pada masa itu.
Namun
tidak ada satu pun yang bersedia
menerima pemuda itu, lantaran
pemuda itu miskin, kusut, bau dan
ditambah lagi ia menderita penyakit
kusta dikedua tangannya.
Sampai
pada akhirnya ada yang mau
menerimanya bekerja itu pun hanya
sebagai buruh pengangkat susu sapi.
Sepintas tidak ada hal yang istimewa
didalam diri pemuda paruh baya ini.
Hari harinya hanya sibuk mengurusi
ibunya dan disela sela waktu saat
ibunya tertidur, ia pun bergegas
untuk pergi bekerja mencari
kebutuhan untuk keperluan
pengobatan ibunya. Hanya ada satu
hal yang menjadi kebiasaan si
pemuda ini, pemuda ini selalu ingin
sekali bertemu dengan Baginda Nabi
Besar Muhammad SAW.
Tapi
mimpinya itu pun tak pernah
kesampaian, lantaran ia tidak bisa
meninggalkan ibunya sendirian
dirumah walau sehari pun.
Rumah tempat mereka tinggal itu
sangatlah terasing, bahkan jauh dari
pemukiman atau perkampungan
warga. Itu dikarenakan mereka diusir
oleh penduduk setempat karena
penyakit kusta yang dideritanya itu
dianggap berbahaya dan menular.
Akhirnya pemuda itu pun harus
tinggal bersama ibunya ditempat
yang jauh dari kehidupan warga. Tak
seorang warga pun yang mau
memperthatikan mereka, karena
mereka takut, akan tertular penyakit
kusta.
Sampai suatu hari, begitu
kepinginnya ia bertemu Rasulullah,
ia pun menekatkan diri untuk
meninggalkan ibunya yang sedang
sakit dan pergi menjumpai
Rasulullah SAW yang rumahnya
berjarak cukup jauh untuk
perjalanan kaki.
Setelah lebih dari 80
km kurang lebih berjalan, hati dan
perasaan pemuda itu pun tidak enak,
ia terus menerus memikirkan
kondisi dan keadaan ibunya yang
sedang sakit dirumah. Semakin ia
ingin bertemu Rasul, maka perasaan
bersalah karena meninggalkan
ibunya pun terus semakin berat.
Air
matanya terus mengalir selama
diperjalanan yang jauh dan tanpa
makan dan minum.
Tujuannya hanya
satu, hanya ingin melihat wajah
Rasul, untuk sekali saja.
Namun apa daya, ketika pemuda itu
hampir sampai di negeri dimana
Rasul tinggal. Ia pun tiba tiba
mengubah haluan dan berbalik
menyusul ibunya.
Tak kuasa
menahan tangis, dan merasa
berdosa, ia pun lari sekuat tenaga
untuk pulang dan menyusul ibunya
dirumah. Setelah lebih dari 3 jam
berlari, ia pun sampai dirumah dan
mendapatkan ibunya telah wafat
atau meninggal dunia.
Ia pun
menangis sejadi jadinya, rasa
bersalah terus menyelimuti pikiran
dan perasaan pemuda itu.
Hingga
akhirnya ia pergi menemui warga
untuk mengabarkan kepergian
ibunya kepada warga.
Ia menemui warga untuk meminta
tolong membantu memakamkan dan
menguburkan jenazah ibunya, tapi
tak seorang warga pun yang mau
menolong pemuda itu. Hingga
dengan derai air mata, ia sendiri
yang mengurusi jenazah ibunya,
memandikan, mengafankan, dan
menguburkan ibunya. Didalam
beberapa ceramahNya, Rasul SAW
pernah berpesan kepada para
sahabatNya bahwa, mintalah ilmu
dan nasihat kehidupan dari salah
seorang pemuda di negeri sebrang
yang bernama "Uwais Al - Qarni",
kalian akan menemuinya kelak.
Lihatlah tanda dikedua tangannya
ada bekas penyakit kusta.
Sontak para sahabatpun terkejut dan
heran, karena mereka tahu bahwa
Rasul SAW belum pernah bertemu
dengan pemuda itu sebelumnya.
Dan sebaliknya pemuda itu pun
belum pernah bertemu dengan
Rasul sebelumnya. Timbullah rasa
penasaran dari para sahabat, amalan
apakah yang dimiliki pemuda
tersebut, hingga Rasul SAW berpesan
agar para sahabat meminta ilmu dan
nasihat kehidupan dari pemuda itu.
Tak lama setelah Rasul berpesan,
para sahabatpun lalu bergegas pergi
kenegeri sebrang dan mencari ciri
ciri pemuda yang dimaksudkan oleh
Baginda Rasul SAW tersebut. Setelah
beberapa hari mencari, akhirnya para
sahabat pun berhasil menemui
Uwais Al- Qarni pemuda yang
dibicarakan oleh Rasul SAW itu.
Saat
bertemu sahabat mengataan, apakah
benar engkau adalah uwais al -
qarni ?
pemuda itu menjawab, ia
benar ! sahabat bertanya lagi, apakah
benar dikedua tangamu ada
penyakit kusta ?
ia menjawab, ia
benar ! Para sahabat mengatakan,
jika benar engkau adalah orangnya,
kami diutus oleh Baginda Nabi Besar
Muhammad SAW untuk pergi
menemui mu dan meminta ilmu
serta nasihat kehidupan.
Mohon
berikan kami nasihat dan ilmu itu
wahai pemuda. Pinta para sahabat,
kepadanya.
Sontak, pemuda itu pun terkejut dan
heran sembari menahan air matanya.
Ia mengatakan, bagaimana bisa aku
memberikan ilmu dan nasihat
kepada kalian, sementara kalian
adalah sahabat Rasul, setiap hari
bertemu denganNya.
Sementara aku
ini hanyalah orang miskin, tak punya
apa apa dan aku hanya punya ibu
yang kini telah pergi
meninggalkanku. Memang aku ingin
sekali bertemu langsung dengan
Baginda Rasul,
tapi mimpiku untuk
menemuiNya tak pernah bisa
terwujud, karena aku harus
mengurusi ibuku setiap harinya.
Walaupun aku tahu bahwa aku
mungkin tak bisa bertemu dengan
Baginda Rasul, tapi aku selalu setia
mencoba untuk mengikuti apapun
perintah dan ajaranNya tentang
islam yang hanya kudengar secara
tidak langsung dari orang orang.
Karena tak seorang pun mau
mengajari pemuda miskin dan
berpenyakit seperti aku ini. Itulah
yang diungkapkan pemuda itu
kepada para sahabat.
Tak lama berselang setelah para
sahabat menemui pemuda itu,
pemuda itu pun meninggal dunia,
karena penyakit yang dideritanya.
Saat pemuda itu meninggal, ada
kejadian yang sungguh ajaib terjadi.
Dimana para warga dan penduduk
negeri itu pun terheran heran,
karena mereka melihat banyak
sekali orang orang yang entah dari
mana datangnya berkumpul
memadati rumah uwais al- qarni
tersebut.
Setelah warga penasaran
warga pun berduyun duyun pergi
kerumah uwais tersebut, mereka
melihat banyak sekali orang bahkan
hingga ribuan orang berkumpul.
Anehnya, bahkan tidak satu orang
pun dari ribuan orang orang itu yang
mereka kenal.
Warga kampung heran, karena
ribuan orang orang yang entah dari
mana datangnya ini tadi, mengurusi
jenazah uwais, dan menguburkannya
lalu mendo'akan jenazah uwais al -
qarni. " Mungkin para malaikat ALLAH
telah turun kebumi menjelma
menjadi manusia dan mengurusi
jenazah uwais al - qarni.
Wallahu' alam".
Inilah sedikit cerita hebat dari kisah
nyata hidup Uwais Al - Qarni
pemuda yang hidup dizaman Rasul,
ingin sekali bertemu dengan Rasul,
namun keterbatasannya
membuatnya seumur hidup tidak
pernah bertemu dengan Rasul
hingga ia wafat.
Tapi walaupun
dirinya tidak sempat bertemu
dengan Rasul, ia selalu setia untuk
meneladani Rasul, mengikuti
seluruh ajaran yang diajarkan Rasul.
Walaupun itu hanya ia dapatkan
secara tidak langsung dari apa yang
ia dengar, apa yang ia lihat, selama ia
hidup.
Semoga kepada kita para pembaca
sekalian, bisa menjadikan kisah ini
tauladan untuk bisa mencitai dan
meneladani Rasul seumur hidup kita.
Mudah mudahan kita juga bisa
belajar dari apa yang telah
dibuktikan oleh uwais, walau hari ini
kita tidak bisa bertemu langsung
dengan Nabi Muhammad SAW,
namun kita senantiasa untuk setia,
patuh dan menjalankan semua
sunnah dan perintahnya untuk
beribadah dijalan dan agama yang di
Ridhoi oleh ALLAH SWT.
9 : 1

Tidak ada komentar: