Kamis, 14 Mei 2015

Banggalah Menjadi Diri Sendiri, Tak Perlu Membebek Orang Lain

Lingkungan pergaulan kadang menuntut kita untuk bersikap dan bercara pandang seragam. Bila kita berada pada lingkungan sosialita yang senang pamer penampilan, dan materi yang wah dijadikan standar penilaian, sederhana akan menjadi tampak berbeda dengan lingkungan.
Bila ada satu orang yang berbeda biasanya akan dianggap aneh, lalu menjadi bahan gunjingan dan olok-olok, ketika kemudian dia menarik diri dari lingkungan maka akan dicap orang ngga gaul. Begitulah…
Memegang suatu prinsip yang tidak membebek pada lingkungan yang mayoritas menghamba pada materi memang menyiksa. Tetapi, tidak sama dengan lingkungan itu tidak dosa.  Itu berarti kita hanya berada di lingkungan yang salah saja.
“ The right man in the wrong place”.


Orang yang bertahan pada prinsip yang benar kadang harus membayar mahal dengan tersingkir dari sebuah lingkungan. Ketika prinsip itu membuat tak ada satu pun yang ada pada dirinya bisa dipamerkan. Sehingga kehadirannya di lingkungan itu hanya sebagai penonton yang tak diperhitungkan, alihkan ruang pergaulan ke tempat dimana ide ide kita sejalan.
Dunia ini luas, segeralah bergegas untuk mencari tempat dimana prinsip kita tak menjadi minoritas. Masih banyak orang-orang yang peduli dengan kesederhanaan. Hanya saja, memang perlu sebuah perjuangan. Allah ingin agar hambanya tidak berdiam diri dalam mencapai keinginan.
“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka. ( Ar Ra’d [13]: 11)
Dengan mengetahui di luar sana masih banyak orang-orang dengan kesederhanaan, kita akan menjadi lebih percaya diri.  Sederhana bukan berarti tidak mampu tapi sikap qonaah dan membeli sesuatu sesuai kebutuhan mengukur dengan penghasilan.
Tetaplah jaga kesederhanaan, Allah tidak menyukai orang yang berlebihan.
“ Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-A’raf [7]: 31)
Tak usah hiraukan mereka yang membicarakan kita, terus tetap dalam kebaikan, karena kita tidak tahu apakah Allah menerima seluruh amal kita selama ini. Toh sebaik-baik umat adalah yang paling bertaqwa kepada Allah.
“ Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kalian.” (QS. Al Hujuraat[49]:13)
Profil penulis : Yusnita Andriyani, ibu rumah tangga, kader Posyandu, aktifis dakwah. Dan saat ini bergabung dengan Komunitas Ummi menulis.
Sumber: Ummi-online
(fauziya/muslimahzone.com)

Tidak ada komentar: