(Imam Al-Ghazali)
Istighfar Adalah Solusi
Maqom Taubat
Minggu, 18 November 2018
Makan Minum
(Imam Al-Ghazali)
Senin, 30 Juli 2018
Jumat, 22 April 2016
Doaku Buat Anda Semua
Doaku hari ini, semoga Anda semua senantiasa dalam lindungan Allah
Dijauhkan dari mara bahaya dan bencana
Dimurahkan Rizki dan selalu bisa keluar dari setia masalah
Diangkat segala penyakit dan semua sebab- sebabnya
Diampuni segala salah dan dosa Anda,
Dosa dan salah kedua orang tua anda dan ditempatkan ditempat yg terpuji disinya
Salah dan dosa guru-guru anda serta semua yg telah berbuat baik pada anda
Salah dan dosa orang yg pernah anda zhalimi dan orang - orang yg pernah menzhalimi anda
Ya Allah, kabulkanlah do'aku yg hina dan nista dihadapanmu ini Aamiin
Kamis, 21 April 2016
Kisah kesabaran suami
Kisah suami yang sabar dalam menghadapi sifat buruk isterinya
Alkisah, ada Ulama yang mempunyai saudara laki-laki yang sholih, ulama tersebut bersilaturrohmi pada saudaranya sekali dalam setahun.
Suatu ketika ulama ini mengunjungi rumah saudaranya untuk silaturrohmi, ia mengucapkan salam dan mengetuk pintu, dari dalam rumah isteri saudaranya berkata : siapa ??
Ulama menjawab: Aku saudara laki-laki dari suamimu, hendak bersilaturrohmi padanya. perempuan tadi menjawab : suamiku sedang pergi mencari kayu bakar dan belum kembali , si isteri ini menjawab dengan sambil menjelek-jelekan suaminya, mencacinya dan Ulama tadi hanya mendengarkan dari luar.
setiap kali Ulama ini akan silaturrrohmi pada saudaranya, ia mendapati keadaan yang sama, hingga suatu ketika ulama ini menyaksikan, yang memikul kayu bakar itu bukan saudaranya tapi seekor harimau,
sedangkan saudaranya hanya berjalan di depannya, ketika sampai dirumahnya, ia menurunkan ikatan kayu bakar tadi dari punggung harimau dan ia berkata pada harimau tadi :
“Trimakasih, pergilah ! semoga allah memberkahimu”.
Kemudian laki-laki ini mengucapkan salam dan menyambut ulama ini dan mempersilahkan ulama ini untuk masuk ke rumahnya, kemudian ia menyiapkan makanan untuk ulama ini.
Ketika pulang ulama ini sangat kagum atas kesabaran saudaranya menghadapi sifat isterinya yang buruk, dan ia hanya diam ketika isterinya mencelanya.
Pada tahun kedua ulama ini datang kembali untuk silaturrohmi, setelah mengucapkan salam dan mengetuk pintu, terdengarlah suara perempuan dari dalam “siapa gerangan ? , Ulama menjawab :”Aku saudara laki-laki dari suamimu, datang hendak silaturrohmi”
dari dalam rumah perempuan tadi mengucapkan selamat datang pada ulama ini, dan memuji ulama ini dan memuji suaminya.
Perempuan ini meminta dan mempersilahkan ulama untuk menunggu suaminya diluar.
Selang beberapa saat datanglah saudaranya dengan memikul kayu bakar di pundaknya (tidak lagi dipikul oleh harimau). Kemudian ia mempersilahkan ulama untuk masuk dan ia menyiapkan makanan untuknya.
Dan ketika ulama ini akan pulang, beliau bertanya kepada saudaranya perihal isterinya yang dulu dan yang sekarang, dan kenapa bisa dulu harimau yang membawakan kayu bakarnya.
Maka ia menjawab:
Saudaraku , Isteriku yang engkau saksikan pada tahun yang lalu telah wafat, dan aku selalu sabar menghadapi sifat dan akhlak buruknya, dengan itu Allah menaklukan harimau padaku karena kesabaranku atas sikap isteriku.
Kemudian aku menikah lagi dengan perempuan yang sekarang yang sholihah, aku merasa tentram dengan nya, maka harimau itupun menghilang dan tak lagi membantuku membawakan kayu bakar, maka kini aku sendiri yang mencari dan memikul kayu bakar karena aku merasa tentram dengan isteriku yang sekarang.
Ngaji Kitab Kuning
KITAB : Syarh ‘Uqudul Lujjain (Syaikh Nawawi Al Bantani)
JENAZAH BERUBAH JADI BABI HUTAN
JENAZAH BERUBAH MENJADI BABI HUTAN.
Seorang anak mendatangi Rasulullah sambil menangis. Peristiwa itu sangat mengharukan Rasulullah S.A.W yang sedang duduk bersama-sama sahabat yang lain.
“Mengapa engkau menangis wahai anakku?” tanya Rasulullah. “Ayahku telah meninggal tetapi tiada seorang pun yang datang melawat. Aku tidak mempunyai kain kafan, siapa yang akan memakamkan ayahku dan siapa pula yang akan memandikannya?” Tanya anak itu.
Segeralah Rasulullah memerintahkan Abu Bakar dan Umar untuk menjenguk jenazah itu. Betapa terperanjatnya Abu Bakar dan Umar, mayat itu berubah menjadi seekor babi hutan. Kedua sahabat itu lalu segera kembali melapor kepada Rasulullah S.A.W.
Maka datanglah sendiri Rasulullah S.A.W ke rumah anak itu. Didoakan kepada Allah sehingga babi hutan itu kembali berubah menjadi jenazah manusia. Kemudian Nabi menyembahyangkannya dan meminta sahabat untuk memakamkannya. Betapa herannya para sahabat, ketika jenazah itu akan dimakamkan berubah kembali menjadi babi hutan.
Melihat kejadian itu, Rasulullah menanyakan anak itu apa yang dikerjakan oleh ayahnya selama hidupnya.
“Ayahku tidak pernah mengerjakan solat selama hidupnya,” jawab anak itu. Kemudian Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya, “Para sahabat, lihatlah sendiri. Begitulah akibatnya bila orang meninggalkan solat selama hidupnya. Ia akan menjadi babi hutan di hari kiamat.”
Selasa, 23 Februari 2016
Semakin
Semakin banyak kita belajar ilmu agama semestinya semakin mudah untuk menangis dan semakin malas untuk tertawa.
Semakin banyak kita belajar ilmu agama semestinya semakin cinta akhirat dan semakin mudah mengurangi keinginan dunia.
Semakin banyak kita belajar ilmu agama semestinya semakin ingin merangkul umat bersatu bukan semakin semangat mengajak umat berdebat.
Semakin banyak kita belajar ilmu agama semestinya semakin cinta dengan perintah Allah dan mencintai segala sunnah RasulNya.
Semakin banyak kita belajar ilmu agama semestinya semakin haus mencarinya. Tidak pernah merasa cukup dengan ilmu yang itu itu saja.
Semakin banyak kita belajar ilmu agama semestinya semakin rindu bertemu Allah daripada mengharap hidup lama didunia dengan bergelimang dosa.
Semakin banyak kita belajar ilmu agama semestinya semakin yakin perkara rejeki, jodoh dan maut mutlak kuasa Allah Ta'ala. Tidak usah kita mempertanyakannya kembali.
Semakin banyak kita belajar ilmu agama semestinya semakin lembut hati kita bila didzalimi dan mendoakan agar mereka diampuni dosa2nya.
Aamiin
Berzina dijalanan
Saat Dunia Menjelang Kiamat, Manusia Akan Berzina Di Jalanan
TELAH banyak kita saksikan pada saat ini perzinaan merebak di mana-mana. Namun, menjelang hari kiamat, setelah manusia melewati zaman keemasan (dengan turunnya Nabi Isa AS dan dipimpinnya manusia oleh al-Mahdi), manusia akan hidup dalam kondisi yang seburuk-buruknya, layaknya binatang. Rasulullah SAW menceritakan tentang peristiwa itu sebagaimana yang diriwayatkan Abu Hurairah RA:
“Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, umat ini tidak akan punah, sampai ada laki-laki mendatangi perempuan, lalu menyetubuhinya di jalan. Lantas orang yang terbaik pada saat itu adalah yang mengatakan: ‘Alangkah baiknya jika kamu bersembunyi di balik tembok ini.” (HR Abu Ya’la)
Inilah puncak kebejatan manusia dalam perzinaan yang akan terulang kembali di akhir zaman, pasca wafatnya Nabi Isa AS dan Imam Mahdi. Manusia akan kembali ke zaman jahiliyah, bahkan lebih buruk lagi. Orang-orang yang tidak waras akan melakukan hubungan badan layaknya binatang secara terang-terangan, di jalanan, di jembatan, di tempat terbuka dan banyak ditonton orang.
Parahnya lagi, orang-orang terbaik saat itu tidak mampu berkomentar apa-apa saat menyaksikannya, selain menghimbau agar pelaku zina di tempat itu menyingkir dan melakukannya di di tempat yang agak tertutup. Bahkan, ada di antara orang terbaik saat itu yang melihatnya juga tertarik untuk melakukan perbuatan bejat tersebut, namun hati nuraninya meminta dirinya untuk melakukannya di tempat yang tersembunyi. Jika demikian adalah manusia terbaik saat itu, bagaimana dengan manusia bejatnya?
Rasulullah SAW bersabda : “Dan yang tersisa adalah seburuk-buruk manusia, mereka melakukan hubungan intim di dalamnya bagaikan keledai, maka pada merekalah kiamat akan terjadi.” (HR Muslim)
Beruntung pada hari ini masih dijumpai orang-orang waras dan sehat yang mengutuk dan menolak tindakan bejat dan kriminal tersebut. Wallohu’alam